Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus
Kesepian, kekecewaan, rasa tak berharga atau merasa tertolak merupakan alasan dan pemicu seseorang untuk mencari sesuatu hal yang bisa mengisi kekosongan jiwanya dan menyembuhkan hatinya yang luka.
Seperti yang dikatakan Alkitab kalau semua orang itu
berdosa dan takluk pada dosa (Roma 3:23; Roma 6:7, 22; Roma 7:14). Tidaklah heran kalau kebahagiaan semua orang sangat bergantung pada orang lain. Sehingga mereka tidak menyadari kalau orang yang dekat dengan kita pun dapat mengecewakan dan tidak bisa membahagiakan kita. Sebab mereka bukanlah sumber kebahagiaan kita, demikian juga kita bukan sumber kebahagiaan mereka.
Semua ketidakbahagiaan yang terjadi disebabkan karena manusia mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui hubungan antar manusia. Walau itu adalah hal yang wajar dan baik, sebab sebagai manusia kita membutuhkan orang lain, namun hal itu tidak bisa dijadikan sumber kebahagiaan kita. Karena ketika orang lain gagal untuk memenuhi kebutuhan kita, maka kita menjadi kecewa, tidak bahagia dan frustasi.
Itulah sebabnya banyak remaja atau pasangan rumah tangga yang terjebak dalam kecanduan pada suatu kegiatan atau pada sesuatu hal sebagai bentuk kompensasi dari luka hatinya atau demi mengisi kekosongan jiwanya. Tentu tidak satu pun dari mereka yang dapat memenuhi kebutuhan pasangannya, karena sesungguhnya kebutuhan kebahagiaan itu bersifat rohani dan hanya TUHAN yang dapat memenuhinya.
Allah adalah Bapa yang baik yang sanggup memenuhi kebutuhan atau keperluan kita, bukan hanya dalam hal kebutuhan makanan, minuman atau kesembuhan jasmani, namun Ia sanggup menyembuhkan jiwa dan hati kita. Jika kita haus akan kasih sayang, rasa aman dan penerimaan maka Tuhan Yesus adalah jawaban, karena Dia adalah Air Hidup bagi setiap mereka yang berseru pada-Nya.
"Barangsiapa minum air yang Yesus berikan, orang itu tidak akan haus untuk selama-lamanya."
Semua ketidakbahagiaan yang terjadi disebabkan karena manusia mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui hubungan antar manusia. Walau itu adalah hal yang wajar dan baik, sebab sebagai manusia kita membutuhkan orang lain, namun hal itu tidak bisa dijadikan sumber kebahagiaan kita. Karena ketika orang lain gagal untuk memenuhi kebutuhan kita, maka kita menjadi kecewa, tidak bahagia dan frustasi.
Itulah sebabnya banyak remaja atau pasangan rumah tangga yang terjebak dalam kecanduan pada suatu kegiatan atau pada sesuatu hal sebagai bentuk kompensasi dari luka hatinya atau demi mengisi kekosongan jiwanya. Tentu tidak satu pun dari mereka yang dapat memenuhi kebutuhan pasangannya, karena sesungguhnya kebutuhan kebahagiaan itu bersifat rohani dan hanya TUHAN yang dapat memenuhinya.
Allah adalah Bapa yang baik yang sanggup memenuhi kebutuhan atau keperluan kita, bukan hanya dalam hal kebutuhan makanan, minuman atau kesembuhan jasmani, namun Ia sanggup menyembuhkan jiwa dan hati kita. Jika kita haus akan kasih sayang, rasa aman dan penerimaan maka Tuhan Yesus adalah jawaban, karena Dia adalah Air Hidup bagi setiap mereka yang berseru pada-Nya.
"Barangsiapa minum air yang Yesus berikan, orang itu tidak akan haus untuk selama-lamanya."
Post a Comment