. . . Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.
[Bacaan Alkitab: Matius 15:21-28]
Seorang penulis terkenal melakukan hal ini di depan para peserta seminar, ia mengacungkan uang sebesar Rp50.000,00 di depan
peserta dan menanyakan, "Siapa yang menginginkan uang ini?" Semua tangan mengacungkan tangannya. "Baik, bagaimana kalau begini?" Ia kemudian membanting uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya, sekarang uang itu menjadi kumal dan kusam dan ia bertanya sekali lagi. "Sekarang, siapa yang masih tetap menginginkan uang ini?" Sekali lagi semua peserta mengacungkan tangannya. "Nah, Saudara-saudara! Hari ini Anda mendapat pelajaran yang berharga siapapun Anda, dengan tak mempedulikan latar belakangnya maupun keadaannya Anda sangat berharga dan spesial!"
Sewaktu perempuan Kanaan (Injil Markus menerangkan bahwa wanita ini berkebangsaan Yunani keturunan Siro-Fenesia, Markus 7:25a) datang kepada Tuhan Yesus dan meminta agar Ia menyembuhkan anaknya (ayat 22), Ia menolaknya dengan alasan kedatangan Tuhan untuk bangsa Yahudi terlebih dahulu, bukan untuk bangsa lain (ayat 26). Paulus menjelaskan sikap Tuhan Yesus ini dalam Roma 11:28-29. Namun wanita ini sekali lagi menunjukkan imannya dengan perkataannya di ayat 27 sekalipun berkat sisa, ia rela. Tuhan Yesus menanggapi iman wanita ini dan menyembuhkan anaknya sekalipun ia orang Kafir (karena bangsa Yunani atau Kanaan adalah penyembah berhala). Tuhan Yesus tidak memperdulikan latar belakangnya namun yang dilihat-Nya adalah iman dan hati wanita ini.
Saudara, melalu firman ini kita belajar apapun keadaan dan latar belakang Saudara, Ia tidak melihat itu. Namun Ia mau melihat hati dan iman Saudara yang rela datang kepada-Nya memenuhi undangan-Nya: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Matius 11:28).
"Jangan menyerah, tetap percaya!"
Sewaktu perempuan Kanaan (Injil Markus menerangkan bahwa wanita ini berkebangsaan Yunani keturunan Siro-Fenesia, Markus 7:25a) datang kepada Tuhan Yesus dan meminta agar Ia menyembuhkan anaknya (ayat 22), Ia menolaknya dengan alasan kedatangan Tuhan untuk bangsa Yahudi terlebih dahulu, bukan untuk bangsa lain (ayat 26). Paulus menjelaskan sikap Tuhan Yesus ini dalam Roma 11:28-29. Namun wanita ini sekali lagi menunjukkan imannya dengan perkataannya di ayat 27 sekalipun berkat sisa, ia rela. Tuhan Yesus menanggapi iman wanita ini dan menyembuhkan anaknya sekalipun ia orang Kafir (karena bangsa Yunani atau Kanaan adalah penyembah berhala). Tuhan Yesus tidak memperdulikan latar belakangnya namun yang dilihat-Nya adalah iman dan hati wanita ini.
Saudara, melalu firman ini kita belajar apapun keadaan dan latar belakang Saudara, Ia tidak melihat itu. Namun Ia mau melihat hati dan iman Saudara yang rela datang kepada-Nya memenuhi undangan-Nya: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Matius 11:28).
"Jangan menyerah, tetap percaya!"
إرسال تعليق