John McNeill, seorang pengkhotbah Skotlandia yang terkenal di generasi yang lalu, suka menceritakan bagaimana firman Tuhan ini sangat mengena kepadanya, "Tetapi Yesus berkata kepadanya: 'Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." (Luk. 9:60).
Ketika ayah McNeill meninggal di penghujun
g abad ke-19, ia sedang berada di sebuah kota di Inggris dalam rangka memimpin sebuah kebaktian pengabaran Injil, pada hari yang sama dengan penguburan ayahnya. Orang tentu akan dapat memaklumi seandainya ia memberitahukan bahwa ia terpaksa membatalakn rencana penginjilannya. Tetapi ia berkata, "Saya tidak berani melakukannya, karena Yesus yang berdiri di samping saya, dan seakan berkata, 'Nah, Saya tangkap kamu. Ayo pergi, kabarkan Injil pada orang-orang itu. Atau engkau lebih suka menguburkan orang mati dari pada membangkitkan orang mati?' Dan saya pun pergi berkhotbah."
Mengutamakan Kerajaan Sorga di atas segala-galanya adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya. Memang, cara kita mengutamakan Kerajaan Sorga tidaklah harus selalu "se-ekstrim" pengalaman John McNeill di atas. Namun bagaimana pun juga, tuntutan Tuhan bagi kita sebagai murid-muridNya tetaplah sama, yaitu memprioritaskan Kerajaan Sorga di atas segala-galanya.
Apa sebenarnya arti pernyataan Tuhan Yesus tersebut? F. F Bruce, seorang ahli Perjanjian Baru menjelaskan ayat di atas seperti ini, "Biarlah orang (yang mati secara rohani) mati menguburkan orang (yang secara jasmani) mati." Lebih lanjut Bruce mengartikannya seperti ini, "Biarlah orang-orang yang tidak memprioritaskan Kerajaan Sorga dalam hidup mereka, yang akan mengurus hal-hal yang bukan menjadi prioritas dalam Kerajaan Sorga. Sebaliknya orang-orang yang memprioritaskan Kerajaan Sorga di atas segalanya hendaklah mengerjakan pekerjaan yang menjadi prioritas bagi Kerajaan Sorga." Hal ini jelas mengajarkan keutamaan Kerajaan Sorga bagi orang Kristen. Di sini Tuhan Yesus tidak mengajarkan agar kita tidak usah memedulikan orang tua kita. Ia hanya bermaksud mengatakan bahwa tidak ada hal apa pun yang bisa menggeser prioritas Kerajaan Sorga dari hidup kita sebagai murid-muridNya, bahkan keluarga (orang tua, suami, istri, anak) sekali pun.
Janganlah kita terlalu sibuk mengurus hal-hal lain di dunia ini sehingga kita melupakan urusan Kerajaan Sorga. Semua orang mempunyai masalah-masalah hidup yang harus diurusnya, namun kita tidak boleh hanya memfokuskan hidup kita pada hal-hal tersebut sehingga kita lupa melakukan yang bermanfaat bagi Kerajaan Sorga. Sebaliknya, kita harus mencari terelebih dahulu Kerajaan Sorga dalam hidup kita. Sebab justru dengan demikianlah berkat-berkatNya akan tersedia bagi kita (Mat. 6:33).
"Jika dalam hidup ini kita memprioritaskan Kerajaan Sorga, maka berkatNya pun akan melimpah atas kita."
Mengutamakan Kerajaan Sorga di atas segala-galanya adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya. Memang, cara kita mengutamakan Kerajaan Sorga tidaklah harus selalu "se-ekstrim" pengalaman John McNeill di atas. Namun bagaimana pun juga, tuntutan Tuhan bagi kita sebagai murid-muridNya tetaplah sama, yaitu memprioritaskan Kerajaan Sorga di atas segala-galanya.
Apa sebenarnya arti pernyataan Tuhan Yesus tersebut? F. F Bruce, seorang ahli Perjanjian Baru menjelaskan ayat di atas seperti ini, "Biarlah orang (yang mati secara rohani) mati menguburkan orang (yang secara jasmani) mati." Lebih lanjut Bruce mengartikannya seperti ini, "Biarlah orang-orang yang tidak memprioritaskan Kerajaan Sorga dalam hidup mereka, yang akan mengurus hal-hal yang bukan menjadi prioritas dalam Kerajaan Sorga. Sebaliknya orang-orang yang memprioritaskan Kerajaan Sorga di atas segalanya hendaklah mengerjakan pekerjaan yang menjadi prioritas bagi Kerajaan Sorga." Hal ini jelas mengajarkan keutamaan Kerajaan Sorga bagi orang Kristen. Di sini Tuhan Yesus tidak mengajarkan agar kita tidak usah memedulikan orang tua kita. Ia hanya bermaksud mengatakan bahwa tidak ada hal apa pun yang bisa menggeser prioritas Kerajaan Sorga dari hidup kita sebagai murid-muridNya, bahkan keluarga (orang tua, suami, istri, anak) sekali pun.
Janganlah kita terlalu sibuk mengurus hal-hal lain di dunia ini sehingga kita melupakan urusan Kerajaan Sorga. Semua orang mempunyai masalah-masalah hidup yang harus diurusnya, namun kita tidak boleh hanya memfokuskan hidup kita pada hal-hal tersebut sehingga kita lupa melakukan yang bermanfaat bagi Kerajaan Sorga. Sebaliknya, kita harus mencari terelebih dahulu Kerajaan Sorga dalam hidup kita. Sebab justru dengan demikianlah berkat-berkatNya akan tersedia bagi kita (Mat. 6:33).
"Jika dalam hidup ini kita memprioritaskan Kerajaan Sorga, maka berkatNya pun akan melimpah atas kita."
إرسال تعليق